Oke, review buku SKRIPSHIT ini saya persembahkan bagi kalian semua para penggemar buku-buku absurd dan semacamnya. Kita mulai dari buku SKRIPSHIT, KISAH SESAT MAHASISWA ABADI. Buku karangan si Alitt Susanto ini merupakan buku ketiga doi setelah Shitlicious dan Alitt in Apesland. Jika dilihat dari judulnya, mungkin anda akan mengira bahwa buku ini adalah buku tentang cara-cara membuat skripsi yang menarik, atau mungkin kiat untuk menjadi mahasiswa abadi yang baik. Tapi, ternyata bukan. Buku ini menceritakan tentang pengalaman pribadi Alitt sendiri yang konyol, tengil, namun lebih berbobot.
Ya, dalam buku ini, seperti halnya Raditya Dika dalam buku Manusia Setengah Salmon, Alitt mulai mengurangi kadar komedi ‘progresif’ yang sudah dia munculkan dalam kedua buku sebelumnya. Maksud komedi progresif disini adalah komedi yang emang asal bikin ketawa-ketiwi pembacanya, tanpa hikmah yang berarti dibaliknya. Yap, tak ada lagi penggunaan kata ‘gw’ disini atau semacamnya. Hanya saja, penggunaan kata ‘titit’ atau kata-kata vulgar lainnya masih ada. Inilah nilai negatif dari buku ini. Nilai positifnya, kalimat-kalimat mutiara berbahasa Inggris juga banyak diselipkan di setiap bab. Inilah beberapa contohnya:
‘Love is Not Selfish, People Do’
‘Who think life sucks, I bet you’ve never been in love at all’
‘You should consider about yourself, before you judge others’
‘I think it’s enough for miracle session. I’d fiind a way to create my own miracle’
‘Smart people understand, ignorant people underestimate’
'Everything happens for a good reason'
Dan juga beberapa quotes lainnya. Ini memang wajar, karena Alitt mengambil kuliah jurusan pendidikan Bahasa Inggris. Selain itu, ada beberapa quotes berbahasa Indonesia lain,
‘Jatuh Cinta hanya pada pandangan pertama, illfeel pada pandangan berikutnya’
‘Gue hidup buat gue sendiri, bukan buat siapa-siapa’
‘Masa kecil itu pedih, jenderal!’
'Hidup itu bagai skripsi, banyak bab dan revisi yang harus dilewati, tapi akan selalu berakhir indah, bagi mereka yang pantang menyerah'
'Hidup tidak memberikan apa yang kita inginkan, tapi apa yang kita butuhkan'
Secara keseluruhan, SKRIPSHIT memang bagus sebagai novel komedi yang menceritakan keseharian seorang mahasiswa abadi ini. Namun, jangan lupa, di bab Life is Journey ternyata Alitt membeberkan dark side dari kehidupannya yang konyol itu. Dalam bab ini, mungkin kalian yang berhati lembut akan tak kuasa menitikkan air mata, karena pasti kalian tak bakal menyangka ternyata latar belakang kehidupan Alitt sebegitu menyedihkannya sampai-sampai dia pernah menjadi berandalan yang hobi mabuk-mabukan saat SMA. Entahlah jika cerita ini benar atau hanya fiksi, tapi tentu saja bab ini menjadi fatamorgana ditengah ketawa-ketiwi yang sedang kita lakukan saat membaca buku ini. Percayalah.
Yap, buku ini merupakan lompatan besar Alitt setelah merampungkan buku Shitlicious dan Alitt in Apesland. Buku ini lebih tebal, lebih lucu, dan lebih bermakna, menurut saya. Dan, saya sangat sarankan untuk membaca buku ini saat sedang good mood, atau lagi happy, karena jika tidak sedang dalam keadaan yang tepat, pasti buku ini bakal terkesan garing dan tidak lucu. Itulah sekian review dari saya. Oh iya lupa, jika dibandingkan dengan Manusia Setengah Salmon-nya Raditya Dika, tetap saja buku ini masih kalah kelas, walau ada peningkatan yang signifikan, seperti yang sudah dijelaskan diatas. Jadi, udah dulu yaa, moga-moga dengan review ini, kalian akan lebih tertarik untuk membeli buku ini. Dan, saya juga tak lupa untuk menyertakan rating versi saya sendiri. Thanks for reading this post, and Wassalamua'alaikum.
Rating: 3,5/5
gw udh baca bukunya...dan menurut gw emang bener kata lo...dia agaknya memang terinfluence dari manusia setengah salmon....jadi menuriun banget kadar lucunya ...tapi bobot nya memang jauh bertambah...
ReplyDeletebtw...utk beberapa hal...gw masih lebih suka alit in apesland...krna emang tujuan gw beli bukunya buat ketawa...tapi beruntung pas baca skripshit gw pas emang lagi butuh wejangan
good job alitt
iya sih, tapi gatau kenapa kalo ngeliat kata2nya baik di buku, di blog, maupun di twitter, dia itu terkesan ngejiplak banget Raditya Dika sama Arief Muhammad, gatau kenapa. Mungkin cuma perasaan. Tapi salut juga sih sama Alitt, jadi penulis itu susah loh, hehehe. Maksih udh comment di blog ini.
Delete