Atheis?

Tadi malam, saya membaca tweet dari teman yang isinya kurang lebih seperti ini, ‘Kecerdasan orang atheis lebih tinggi daripada orang religius’. Hmmm. Hal ini membuat saya teringat ketika saya masih sering diskusi dengan kedua orang tuaku mengenai perbedaan perilaku antara orang-orang yang tidak bertuhan dengan yang bertuhan, seperti kita-kita.



Dan, saya dengan mudah menarik kesimpulan, bahwa orang-orang atheis itu lebih pintar daripada orang-orang religious biasa, karena mereka selalu mencari dan meneliti suatu pembenaran dari apa yang mereka percaya selama ini. Contoh, mereka tidak mempercayai adanya campur tangan Allah dalam penciptaan dunia ini, maka dari itu mereka menciptakan teori big bang. Padahal, jika dipikir-pikir menggunakan akal sehat, atom saja jika dibelah terus menerus pasti akan ada bagian terkecil yang tak akan bisa dibelah lagi. Sama seperti manusia, yang tidak mungkin ditelusuri jejaknya setelah Adam. Karena Adam adalah manusia pertama yang sempurna.

Pembahasan tentang atheis memang merupakan topic yang menarik untuk diteliti. Dan seperti yang kita tahu orang atheis tidak percaya terhadap sesuatu yang tidak kelihatan.Mereka hanya percaya pada sesuatu yang real.  Allah, adalah zat yang Maha Gaib, seperti yang kita tahu, maka dari itu mereka tidak percaya dengan eksistensiNya. Padahal, menurut saya agama tidak bisa dipahami hanya dari logika saja. Kata ayah saya, Islam adalah agama hati. Pendapat ini ada benarnya juga.

Maksud saya, ada beberapa hal dalam islam yang bisa dipahami dengan logika, tapi banyak juga yang harus dipahami dengan ‘hati’. Seperti surga dan neraka, kita tak akan pernah melihatnya sebelum kita mati. Alam kubur, alam akhirat, apakah kita pernah melihatnya? Itulah mungkin makna dari beriman. Mempercayai yang terlihat maupun yang tidak.

Mungkin itu semua, adalah ujian dari Allah buat umat-Nya. Karena itulah, penghuni neraka lebih banyak daripada penghuni surga. Mungkin.

Terakhir, saya juga ingin mengutip kata-kata dari Xiu Lio, “Bagaimana kalau kau mati ternyata Tuhan yang kau percaya tidak ada? Ya, tinggal kubuang keyakinanku. Sekarang, bagaimana kalau kau mati ternyata Tuhan itu ada?’

PS: Ini murni dari opini saya pribadi. Kecuali opini yang sudah saya catut namanya. So, take it easy :)
                               



0 komentar:

Post a Comment