Review Film: Star Wars The Force Awakens(2015)


Tak peduli siapapun kita, apakah kita  adalah fans sejati yang mengikuti Star Wars dari episode awal, ataukah hanya fans karbitan yang sebatas ikutan trend atau teman, kebangkitan kembali franchise Star Wars tetaplah menarik untuk disimak. Setelah 10 tahun semenjak episode terakhir yang berjudul Revenge of The Sith dirilis, penggemar Star Wars diterpa kegelisahan, apakah franchise terlaris sepanjang masa ini bakal dilanjutkan apa tidak. Nyatanya, 18 Desember 2015, Episode ketujuh Star Wars yang berjudul The Force Awakens dirilis serentak secara internasional dan menandai era kebangkitan franchise Star Wars, yang akan diikuti film spin off tahun depan hingga episode kesembilan di tahun 2019, setidaknya itulah yang sudah diumumkan pihak Lucas Film sampai sejauh ini.



Saya tidak akan menceritakan banyak sinopsis dari film ini, karena berpotensi menimbulkan spoiler yang dibenci banyak orang, haha. Cukup bila dikatakan bahwa film ini mengambil latar 30 tahun setelah kejatuhan Galactic, bangkit sebuah kekuatan jahat baru bernama First Order yang berniat menguasai seluruh galaksi. Niat jahat mereka mendapat hadangan dari faksi bernama Resistance untuk menjaga keseimbangan galaksi.

Dan selama 136 menit non stop, The Force Awakens menghadirkan nuansa nostalgia yang menakjubkan. Mulai dari tata musik hingga keseluruhan sinematografi tersajikan secara sempurna seakan-akan kita menonton ulang Star Wars episode-episode awal dengan versi jauh lebih epik. Suasana pertempuran luar angkasa serta pasukan stormtrooper yang menjadi ciri khas Star Wars dibuat seklasik mungkin dengan sentuhan teknologi masa kini bernama CGI, membuat suasana pertempuran terasa lebih real dan menegangkan. Serta satu lagi yang menakjubkan di sini. Panorama yang begitu syahdu di setiap setting adegan begitu memanjakan mata penonton.  Dari segi skenario, tergambar jelas bahwa produser film ini menginginkan agar The Force Awakens bisa menjangkau spektrum penonton yang lebih luas. Tidak hanya fans sejati yang bisa mengikuti jalan cerita film ini, tapi juga penggemar film secara universal, termasuk anak-anak bisa menikmati film ini tanpa harus menarik benang merah dari episode-episode sebelumnya. Singkat kata, The Force Awakens sangat bersahabat bagi penggemar pemula Star Wars, atau kasarnya fans karbitan.



Ada pertanyaan iseng dari seorang teman, jika bersahabat bagi pemula, apakah bisa sama bersahabatnya bagi fans sejati Star Wars? Saya akui, jalan cerita The Force Awakens sepertinya memang sengaja dibuat seringan mungkin. Sehingga bagi yang sama sekali belum melahap keenam episode Star Wars sebelumnya, tidak masalah jika  baru memulai dari The Force Awakens. Karena, hanya sedikit benang merah yang bisa dikait dari keenam episode sebelumnya.  Seakan-akan bisa dibilang The Force Awakens adalah pembuka lembaran baru bagi sejarah Star Wars ke depannya.  The Force Awakens diciptakan untuk menyegarkan kembali ingatan kita akan franchise tersukses yang pernah ada, dibuat dengan efek dan pertempuran secanggih dan sespektakuler mungkin, dengan komposisi musik dan latar tempat yang seoriginal mungkin seperti disebutkan diatas. Inilah dunia Star Wars yang kita semua inginkan. Dunia The Force Awakens. Dan The Force Awakens memberikan semua itu dengan sempurna tanpa cela. Tak diragukan lagi.




0 komentar:

Post a Comment