Semua orang mengenal Foster The People sebagai pembuat super
hit yang mudah diingat dan sangat ceria namun memuat lirik yang kelam
berlatarkan tragedi penembakan anak-anak di sekolah Amerika beberapa tahun lalu.
Beranjak dari situ dibarengi dengan suksesnya album perdana Torches, Mark
Foster dan sejawat menjadi unit alternative pop yang paling diperhitungkan. Dan
seiring dengan semakin berkibarnya nama mereka, harapan tinggi pun ditumpahkan
ke pundak mereka. Follow up Torches yaitu album Supermodel yang dirilis pada tahun
2014 tidak terlalu mendapatkan respon yang bagus dari khalayak, meskipun secara
kualitas sama sekali tidak kalah dari Torches. Lalu dengan dirilisnya album ketiga baru baru ini
apakah Foster The People mampu mengembalikan nama besarnya sebagai unit
alternatif terdepan dalam kancah musik internasional?
Album ketiga Foster the People yang diberi judul Sacred
Hearts Club ini dirilis 21 Juli lalu diawali dengan EP berjudul "III" yang memuat
tiga lagu yaitu Pay The Man, Doing It For Money, dan SHC. Dari ketiga lagu ini
terlihat jelas bahwa Foster The People terus berkembang dalam menciptakan musik
yang lebih berkelas tanpa keluar dari "root"-nya. Terutama Doing It for Money
yang ear catching dengan lirik sarkas yang cerdas. Di beberapa nomor, Foster The
People masih menggunakan formula lama yang digunakan di album-album terdahulu
untuk tetap meyakinkan fans lamanya bahwa mereka masih merupakan band yang sama
yaitu Foster The People. Di sisi lain, nomor lainnya justru menunjukkan
perubahan signifikan seperti Loyal Like Sid & Nancy. Nomor ini mungkin
adalah nomor paling ambisius dari seluruh lagu yang pernah diciptakan Foster
dkk. Dengan pengaruh hiphop sekaligus EDM yang kental namun sama sekali tidak
keluar dari akar Foster The People dengan signatur vokal serta bass yang
mencolok. Perlu mendengarkan beberapa kali lagu ini hingga benar-benar melekat
di kepala, sekaligus meresapi fakta betapa jeniusnya Mark Foster dkk jika
membuat lagu dengan pakem tidak biasa seperti Loyal Like Sid & Nancy ini.
Lalu beranjak ke nomor berikutnya yang juga my personal favourite yaitu Sit Next to Me. Sebuah lagu yang easy listening dan 'Foster The People' banget.
Nomor ini juga merupakan single kedua yang dirilis setelah Loyal Like
Sid & Nancy. Selanjutnya ada Lotus Eater dengan riff gitar yang menonjol,
sebuah eksperimen keluar pakem lagi dari Foster dkk. Riff gitar di lagu ini
sedikit mengingatkan saya dengan Arctic Monkeys era album-album awal.
Jika ditarik sebuah kesimpulan, Sacred Hearts Club merupakan
album yang sama sekali tidak mengecewakan. Dari dua belas lagu yang terangkum,
tidak ada satupun yang menjadi filler atau sekedar pelengkap penderita di album
ini. Semua lagu disini layak untuk disimak. Foster The People sekali lagi
membuktikan bahwa mereka dapat evolve tanpa harus meninggalkan signaturenya
sebagai sebuah band indie pop yang gemar mengeksplor sound unik hingga menjadi
sebuah masterpiece. Tetapi, jangan harap bakal ada Pumped Up Kicks jilid dua,
karena Foster the People yang sekarang sudah jauh lebih matang dan akan terus
berkembang untuk memunculkan kejutan-kejutan baru di masa mendatang.
Couldn't agree more!
ReplyDeleteabsolutely::)
Delete